Memberikan inspirasi dan informasi

Media kreasi Pondok Pesantren Syaichona Moh. cholil.

Crew Demangan News

Memeberikan yang terbaik dan selalu konsisten adalah prinsip kami.

LP3S

lembaga penerbitan Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil

Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil

Pondok Pesantren YAng didirikan Langsung oleh Kyai Cholil Demangan Barata, Bangkalan Madura

Karya DN

Koleksi majalah DN.

Selasa, 03 Maret 2015

Bagaimana Proses Terjadinya Air Mata ??



Air mata berasal dari proses yang disebut lakrimasi. Lakrimasi diambil dari kata lacrima, yang dalam bahasa Latin berarti “Air Mata”. Lacrima gland (kelenjar air mata) yang terletak di bagian atas mata, tepatnya di bagian antara kelopak mata dan alis secara rutin menyebarkan cairan yang membasahi mata setiap kali mata berkedip.
Selain secara reflek, air mata juga dihasilkan karena sebab lain seperti rangsangan untuk meluapkan emosi. Baik itu emosi saat sedih, marah, atau haru. Uniknya, sebenarnya mata kita sudah punya bak penampung air mata sendiri, yang disebut lacrima sac. Air mata yang sudah membasahi mata akan disalurkan kembali lewat kanal-kanal yang terhubung dengan lacrima sac. Akan tetapi jika berlebih, maka tugas kelopak mata lah, yang membatasi jumlah cairan di mata dengan menjatuhkan ke pipi kita.
Mengapa air mata berasa asin?

Karena berfungsi sebagai anti septik alami. Zat garam yang dikandungnya mampu membersihkan mata dari bakteri dan kotoran. Mata pun senantiasa terjaga kelembaban dan kebersihannya.

Senin, 02 Maret 2015

Hikmah Penciptaan Gunung dan Manfaatnya

Hikmah Penciptaan Gunung dan Manfaatnya

Kemudian coba perhatikan hikmah yang sangat menakjubkan pada penciptaan gunung yang disangka oleh orang jahil tidak ada manfaatnya dan tidak diperlukan. Padahal tiada yang dapat menghitung jumlah manfaatnya kecuali penciptanya dan yang telah memancangkannya. Dalam hadits yang menceritakan kisah Dhaman bin Tsa’labah masuk Islam disebutkan bahwa di antara manfaatnya adalah:
1. Salju turun di puncaknya yang kemudian menghasilkan air minuman bagi manusia setelah melalui proses. Salju itu sengaja dikumpulkan di puncak gunung agar mencair sedikit demi sedikit lalu mengalirlah dari situ air yang deras, sungai-sungai dan lembah-lembah. Sehingga menumbuhkan berbagai jenis tanaman, buah-buahan dan obat-obatan di saluran-saluran air, jurang-jurang dan lembah. Hal semacam itu tidak mungkin terjadi di tanah datar atau padang pasir. Kalaulah bukan karena gunung tentunya salju itu akan langsung turun ke permukaan bumi dan akan langsung mencair sehingga sekaligus maka akan menyebabkan banjir yang dapat merusak apa saja yang dilaluinya. Akibatnya manusia akan mengalami kerugian besar yang tidak mungkin tertutupi dan tidak mungkin tertolak.
2. Gua-gua dan lubang-lubang tempat berlindung yang terdapat di puncak gunung atau di lerengnya laksana benteng tempat berlindung manusia dan hewan.
3. Berbagai jenis bebatuannya yang dapat dipakai untuk membuat bangunan.
4. Berbagai jenis barang tambang yang terdapat di dalamnya, seperti emas, perak, tembaga, besi, timah, zabarjad (batu permata), dan zamrud. Serta masih banyak lagi barang tambang lainnya yang tidak mungkin diketahui secara terperinci oleh manusia. Bahkan terdapat pula barang tambang yang jumlahnya sedikit namun harga dan manfaatnya lebih mahal berlipat ganda daripada harga emas.
5. Gunung dapat menghalau hembusan angin kencang dan menghambat kecepatannya sehingga tidak menghancurkan apa-apa yang ada di bawahnya. Oleh sebab itulah orang-orang yang tinggal di bawahnya terhindar dari serangan angin kencang yang sangat membahayakan.
6. Gunung juga dapat menghalau banjir jika air bah melaluinya dan memalingkannya ke kanan atau ke kiri. Sekiranya gunung tidak ada tentu air bah akan menghancurkan apa saja yang berada di jalur yang dilaluinya. Maka dalam hal ini gunung berfungsi sebagai benteng dan bendungan.
7. Gunung adalah tanda yang dapat dipakai sebagai petunjuk dalam perjalanan, ibarat kompas yang terpancang yang menunjukkan arah jalan. Oleh karena itu Allah menyebutkan sebagai tanda. Allah berfirman: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung” (Asy-Syura: 32)
8. Tumbuhnya berbagai jenis tanaman dan obat-obatan yang tidak mungkin tumbuh di tanah datar atau di padang pasir. Demikian pula sebaliknya ada beberapa tanaman yang tumbuh di tanah datar dan padang pasir yang tidak tumbuh di gunung. Ada manfaat dan hikmah di balik semua itu yang hanya diketahui oleh Yang Maha Mencipta dan Maha Mengetahui.
9. Gunung dapat digunakan sebagai tempat berlindung dari musuh. Hamba-hamba Allah dapat berlindung di gunung dari serbuan musuh-musuh mereka sebagaimana halnya mereka berlindung diri dalam benteng. Bahkan gunung lebih kokoh dan lebih kuat daripada kebanyakan benteng-benteng yang ada.
10. Yang telah disebutkan oleh Allah dalam kitab-Nya, yaitu Allah jadikan gunung sebagai pasak-pasak untuk mengokohkannya dan sebagai tonggak yang sama fungsinya dengan tonggak kapal. Sungguh besar dan agung manfaat dan hikmahnya.
Jika engkau perhatikan bentuknya yang sangat menakjubkan sungguh sangat sesuai dengan fungsinya. Sekiranya bentuknya terjal seperti tembok tentu susah untuk didaki dan sulit untuk mengambil manfaat darinya. Dan juga akan menghalangi sinar matahari dan udara sampai kepada manusia. Tentu saja mereka tidak akan dapat mengambil manfaat darinya. Jika gunung itu dibentangkan di atas permukaan bumi tentu akan membuat sempit lahan pertanian dan tempat tinggal manusia. Dan tentunya tanah datar akan tertutupi olehnya. Di samping itu fungsinya sebagai benteng, tempat berlindung dan bendungan tidak lagi terwujud. Dan tentu saja tidak bisa melindungi manusia dari terpaan angin kencang. Juga tidak bisa melindungi mereka dari serangan air bah. Sekiranya gunung dibuat bulat seperti bola tentu saja tidak akan dapat didaki dan tidak dapat mengambil manfaat darinya. Maka bentuk yang paling ideal, paling layak dan paling sesuai dengan manfaatnya adalah bentuk yang telah diciptakan oleh Allah Swt. Allah telah mengajak kita agar memperhatikan dan merenungi kaifiyat penciptaan gunung. Allah berfirman: “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan, dan langit, bagaimana ia ditinggikan dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan” (Al-Ghasyiyah: 17-19)
Penciptaan gunung dan hikmahnya merupakan bukti yang sangat besar atas kekuasaan pencipta dan pembuatnya, ketinggian ilmu, hikmah sekaligus bukti atas kemahaesaan-Nya. Di samping itu gunung juga bertasbih dan bertahmid memuji-Nya, tunduk dan sujud kepada-Nya semata-mata karena takut kepada-Nya. Kendati sedemikian kokoh dan besar, gunung takut kepada Rabbnya, pencipta dan pembuatnya ketika ditawarkan amanat kepadanya. Gunung khawatir mengkhianati amanat tersebut, termasuk di antaranya gunung tempat Allah berbicara dengan Nabi Musa As, hamba yang dikasihi dan diselamatkan oleh Allah. Termasuk juga gunung yang di mana Allah menampakkan diri-Nya kepadanya lalu gunung itu bergoyang dan berguncang keras. Termasuk juga gunung yang Allah buat Rasul-Nya serta sahabat-sahabat beliau mencintainya dan dicintai oleh Rasulullah saw dan sahabat-sahabat beliau, yakni gunung Uhud. Termasuk juga dua gunung yang Allah jadikan sebagai tempat berlindung bagi Nabi-Nya dan Allah jadikan Shafa di salah satu kakinya dan Marwah pada kakinya yang lain (yakni bukit Shafa dan Marwah). Dan Allah mensyariatkan kepada para hamba-Nya untuk melakukan sa’i di antara keduanya. Dan Allah masukkan dalam rangkaian manasik haji dan ibadah. Termasuk juga bukit rahmah yang dipancangkan di padang Arafah. Ya Allah, berapa banyak dosa yang telah diampuni, perkataan keliru dan kesalahan yang dimaafkan, hajat dan kebutuhan yang telah ditunaikan, musibah dan kesempitan yang telah dilapangkan, bala yang telah diangkat, nikmat yang telah dicurahkan, kebahagiaan yang telah diberikan dan kerugian yang telah dihapus di bukit ini !!
Bagaimana tidak, itulah bukit yang dikhususkan sebagai tempat berkumpul para jama’ah haji dan tempat menerima tamu-tamu Allah yang mulia yang datang dari segala penjuru dunia dalam keadaan rambut acak-acakan, berdebu tanpa alas kepala, mereka meminta hajat kepada-Nya. Kemudian Allah mendekat kepada mereka dan membanggakan mereka di hadapan malaikat-Nya. Di bukit itulah Allah menurunkan rahmah-Nya dan mengampuni kesalahan dan dosa besar. Termasuk juga gunung Hira’ tempat Rasulullah Saw mengasingkan diri sampai kemudian Allah memuliakan beliau dengan menurunkan risalah-Nya kepada beliau. Saat itu beliau berada dalam gua di atas puncak gunung yang memancarkan cahaya ke seluruh alam semesta. Sungguh gunung yang sangat agung kedudukannya di dunia.
Maha suci Allah yang telah mengkhususkan siapa saja yang dikehendaki-Nya dari sejumlah gunung dan hamba-Nya dengan rahmat dan berkah-Nya. Di antara gunung itu ada yang Allah jadikan sebagai magnet kalbu, hati akan selalu merindukannya bila engkau menyebut namanya. Sebagaimana Allah mengistimewakan sebagian hamba-Nya dengan kemuliaan dan menyempurnakan nikmat atasnya. Dan Allah meletakkan rasa cinta kepadanya dan mencintainya, membuat para malaikat dan hamba-hamba mukmin mencintainya serta membuatnya diterima di atas muka bumi. Jika engkau perhatikan sebidang tanah Pasti engkau dapati untung ruginya Seperti manusia yang terkadang ditimpa kerugian Dan terkadang mendapat kebahagian.
Meski demikian, hendaklah engkau ketahui bahwa pada hari yang telah dijanjikan nanti gunung akan dihancurkan sehancur-hancurnya hingga seperti bulu yang berhamburan karena hebat dan dahsyatnya hari itu. Gunung sungguh takut terhadap hari yang telah dijanjikan itu yang selalu ditunggu-tunggu. Itulah keadaan gunung yang merupakan bebatuan yang keras, namun begitulah kelembutan dan rasa takutnya, ia bergetar karena rasa takut dan tunduknya kepada Allah.
Allah telah mengabarkan tentang gunung bahwa sekiranya diturunkan kepadanya Kalamullah niscaya gunung akan tunduk dan terpecah belah karena takut kepada Allah. Sungguh aneh manusia yang terbuat dari sekerat daging namun lebih keras hatinya daripada gunung. Ia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan atasnya dan disebutkan asma Allah kepadanya namun tidak sedikitpun hati lembut, khusyuk dan takut kepada Allah. Maka bukanlah suatu hal yang perlu dibantah terhadap Allah dan tidak perlu diperselisihkan jika Allah menciptakan api Neraka untuk melelehkan tubuhnya jika tidak tersentuh dengan Kalam-Nya, dengan mengingat asma-Nya dan dengan ancaman dan peringatan-Nya. Barangsiapa hatinya tidak melunak kepada Allah di dunia ini dan tidak takut kepada-Nya, tidak melebur hatinya untuk mencintai-Nya dan tidak menangis karena takut kepada-Nya, maka hendaklah ia bersenang-senang sementara karena sesungguhnya di hadapannya telah menunggu api yang menyala-nyala yang akan melelehkan tubuhnya. Ia akan dikembalikan kepada Allah yang Maha Mengetahui perkara yang ghaib dan yang nyata, dan ia akan melihat dan mengetahuinya kelak.
Sumber: Keajaiban-Keajaiban Makhluk dalam Pandangan Al-Imam Ibnul Qayyim, karya Abul Mundzir Khalil bin Ibrahim Amin (Penerjemah: Abu Ihsan Al-Atsari Al-Maidani), Penerbit: Darul Haq, cet.1, Sya’ban 1423 H/Oktober 2002 M, hal. 115-120.

By: Rofy el_ponty/DN

Selasa, 24 Februari 2015

Kemampuan-Kemampuan Menakjubkan Dari Otak Bayi


Kemampuan-Kemampuan Menakjubkan Dari Otak Bayi

Apa yang dapat dilakukan oleh bayi mungkin dianggap hal yang sepele bagi orang dewasa karena bayi belum dapat mengimbangi percakapan orang dewasa. Tetapi sebenarnya bayi dapat membuktikan kepandaiannya. Setelah para ilmuwan menemukan cara untuk mengungkap kemampuan bayi, ternyata bayi memiliki banyak kemampuan otak yang cukup cerdas dan menakjubkan. Kira-kira kemampuan menakjubkan apa saja yang ada pada otak bayi?
Berikut 9 kemampuan menakjubkan dari otak bayi seperti dikutip dari Live Science:
  1. Mengetahui siapa yang memiliki kedudukan lebih tinggi
Dari usia 10 bulan, bayi mengetahui dan mengerti hal-hal yang cukup benar. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Science menunjukkan bayi mengerti hirarki (urutan kedudukan) sosial dan mengetahui ukuran yang dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab.
  1. Mengerti ekspresi emosi anjing
Bahkan sebelum bayi dapat mengatakan kata “Mama” dan “Papa”, bayi telah dapat menguraikan dan mengerti emosi anjing. Sebuah studi pada tahun 2009 menemukan bayi usia 6 bulan telah dapat menunjukkan bahasa tubuh yang sesuai. "Emosi adalah salah satu hal pertama yang dapat ditangkap bayi dalam dunia sosial," kata pemimpin peneliti Ross Flom, seorang profesor psikologi di Brigham Young University, Utah. Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Developmental Psychology.
  1. Memahami suasana hati dan emosi
Sementara bayi masih belum dapat berbicara, ia mungkin tahu kapan orang dewasa sedang merasa terpuruk. Sekitar usia 5 bulan, bayi dapat secara akurat memilih sebuah lagu yang dapat membangkitkan emosi positif. Hal tersebut berdasarkan hasil sebuah penelitian yang telah diterbitkan pada tahun 2010 dalam jurnal Neuron. Pada usia 9 bulan, bayi juga dapat mengidentifikasi suara sedih dari beberapa lagu.
  1. Dapat menari mengikuti irama musik
Berbicara tentang musik, bayi tidak dapat jika tidak bereaksi ketika mendengar musik tersebut. Tidak hanya telinga bayi yang dapat mengikuti ketukan, bayi sebenarnya dapat menari. Hal tersebut berdasarkan hasil sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2010. Bayi dapat melakukan gerakan tari dengan tangan, kaki dan badannya sesuai dengan irama atau alunan musik. Kemampuan menari adalah bawaan pada manusia, meskipun para peneliti tidak yakin mengapa hal tersebut dapat berevolusi. Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences.
  1. Meniru tindakan orang lain
Sebuah studi pada tahun 2009 mengungkapkan ketika bayi berusia 9 bulan yang melihat orang dewasa sebagai sebuah objek, maka daerah motor di otak bayi akan diaktifkan seolah-olah benar-benar melakukannya. Para peneliti studi menunjukkan bahwa neuron cermin yang banyak berperan. Bayi memiliki kemampuan prediktif yang dapat membantunya menanggapi tindakan orang lain. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Biology Letters.
  1. Belajar dengan cepat saat tidur
Menurut sebuah studi pada tahun 2010, bayi rupanya bisa belajar bahkan saat tidur. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti yang melibatkan 26 bayi yang sedang tidur. "Seperti bayi yang baru lahir menghabiskan sebagian besar waktu mereka tidur, kemampuan tersebut mungkin penting untuk dapat cepat beradaptasi dengan dunia di sekitarnya dan membantu untuk memastikan kelangsungan hidup bayi," kata peneliti. Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences.
  1. Bayi dapat mengerti suara yang ditujukan pada mereka
Dalam sebuah studi pada tahun 2006, bayi yang berusia 7 bulan dapat mengerti suara atau bunyi yang ditujukan pada mereka. Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences.
  1. Dapat membedakan dua bahasa yang berbeda
Pada penelitian pada tahun 2007 yang telah diterbitkan dalam jurnal Science menunjukkan bahwa, bayi usia 4-6 bulan dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat orang yang berbicara kepadanya mengucapkan kalimat dalam bahasa yang berbeda. Hal tersebut menunjukkan bahwa bayi dapat membedakan antara kedua bahasa tersebut. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi mulai memahami tata bahasa, pengolahan tata bahasa dan kata-kata secara bersamaan pada usia 15 bulan. "Bayi yang baru lahir dapat dikatakan cerdas dalam bahasa karena bayi memiliki kemampuan dengan mudah belajar salah satu bahasa di dunia," kata psikolog George Hollich dari Purdue University.
  1. Dapat menilai karakter orang cukup baik
Mengelompokkan orang lain sebagai bermanfaat atau berbahaya sangat penting ketika memilih teman. Dan kemampuan tersebut dapat mulai dimiliki sejak bayi. Kemampuan menilai karakter dapat menjadi langkah pertama bayi dalam pembentukan moral. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang telah diterbitkan pada tahun 2007 di jurnal Nature.
By: Hidayat

Valentine’s Day Dalam pandangan Islam (Tinjauan Historis dan Aqidah)


Valentine’s Day Dalam pandangan Islam
(Tinjauan Historis dan Aqidah)

Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikiran. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah, syari’at dan kebiasaan.
Memasuki bulan Februari, kita selalu menyaksikan media massa, mal-mal, dan pusat-pusat hiburan bersibuk-ria dan berlomba-lomba untuk menarik perhatian para remaja. Tepat pada tanggal 14 Februari, tidak sedikit di antara mereka berhura-hura menggelar pesta perayaan hingga larut malam, bahkan ada juga yang di dalamnya berlangsung pesta seks bebas. Semua pesta tersebut bermuara pada satu hal yaitu ‘’Valentine’s Day’’. Biasanya mereka saling mengucapkan, “Selamat Hari Valentine”, berkirim kartu dan bunga, saling curhat, saling bertukar pasangan, menyatakan sayang atau cinta karena beranggapan, bahwa saat itu adalah “Hari Kasih Sayang”.

Sekelumit tentang Valentine’s day
Perayaan Valentine’s day tiada lain adalah hanya untuk menghormati dan mengkultuskan st. Valentine yang dianggap Martir yang mati dibunuh pada tanggal 14 Februari 269 M (sumber lain menyebutkan 270 M) dan juga dianggap sebagai seorang utusan dan uskup yang dimuliakan. Pengambilan istilah itu juga dikaitkan dengan Lupercalia(*), upacara keagamaan orang Romawi Kuno dan juga bahwa burung-burung kawin pada tanggal tersebut.
(*) Lupercalia merupakan upacara keagamaan (ritual) yang dilakukan oleh orang-orang Romawi kuno yang dilaksanakan setiap tahun untuk menyembah dewa Lupercus, yang oleh mereka dianggap sebagai dewa kesuburan, dewa padang rumput dan pelindung ternak. Sebagai suatu upacara ritual kesuburan, Lupercalia juga dihubungkan dengan penghormatan dan penyembahan kepada dewa Faunus sebagai dewa alam dan pemberi wahyu. Upacara atau festival tersebut dipimpin dan diawasi oleh suatu badan kegamaan yang disebut Luperci dan para pendetanya disebut Luperci.
Setiap upacara Lupercalia dimulai dengan mengorbankan beberapa ekor kambing dan seekor anjing yang dipimpin oleh para Luperci. Upacara tersebut dilakukan di dalam sebuah gua bernama Lupercal, berada di bukit Palatine, yang merupakan salah satu bukit di kota Roma. Setelah itu dua orang Luperci (dalam sumber lain dua orang pemuda) dibawa ke sebuah altar, kemudian sebuah pisau yang berlumuran darah disentuhkan pada kening mereka dan darah itu diseka dengan kain wool yang telah dicelupkan ke dalam susu. Setelah itu kedua orang tersebut diharuskan tertawa.
Kemudian para luperci memotong kulit kambing yang dikorbankan dan dijadikan cambuk.Kemudian mereka berlari dalam dua geromboloan mengelilingi bukit Palatine dan tembok-tembok kuno di Palatine, mencambuki setiap wanita baik yang mengikuti upacara maupun yang mereka temui di jalanan.Para wanita yang menerima cambukan itu dengan senang hati karena menurut mereka cambukan itu dapat menyebabkan atau mengembalikan kesuburannya dan melahirkan dengan mudah.
Upacara Lupercalia ini terus berlangsung sampai pada masa pemerintahan Kaisar Constantin Agung (280 – 337 M).Kaisar Romawi ini adalah kaisar pertama pemeluk agama Nasrani.Lewat masuknya agama Nasrani itu dan berbagai jalan yang ditempuhnya, dia memegang peranan penting dalam hal merubah agama yang dikejar-kejar dan diancam sebelumnya menjadi agama yang dominan (bersifat nasional).Pengaruh agama nasrani semakin meluas di kerajaan Romawi dan Dewan gereja memegang peranan penting di bidang politik.Pada tahun 494 M, Dewan Gereja di bawah pimpinan Paus Gelasius I merubah bentuk upacara Lupercalia menjadi perayaan purifikasi (pemurnian/pembersihan diri). Dan pada tahun 496 M, Paus Gelasius I mengubah tanggal perayaan purifikasi yang berasal dari upacara ritual lupercalia dan tanggal 15 Februari menjadi tanggal 14 Februari.
Sedangkan yang di maksud dengan Martir adalah orang yang dianggap mati sebagai pahlawan karena mempertahankan kepercayaan (agama). Kini kita sudah tahu agama apa yang dipertahankan olehnya. Bagaimana kita bisa turut serta pada hari yang ditetapkan untuk menghormati orang yang mempertahankan agama yang bukan Islam. Dan bila dikaitkan dengan upacara Lupercalia, maka ini juga sangat jauh dari syari’at Islam, bahkan penuh dengan kesyirikan yang merusak tauhid.Lihatlah bagaimana upacara tersebut dilaksanakan untuk menyembah dewa-dewa. Padahal tidak ada yang berhak disembah selain Allah SWT.Belum lagi keyakinan batil tentang pengaruh cambukan yang dapat menyebabkan atau mengembalikan kesuburan.Padahal tidak ada yang kuasa untuk memberi kesuburan pada seseorang sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya, “Atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki.Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (QS. Asy-Syuura 42)
Cukupkanlah diri kita dengan apa yang telah diturunkan Allah SWT. dalam Al-Qur’an dan yang diajarkan Rasulullah SAW. kepada umatnya, Karena kasih sayang di antara sesama muslim jauh lebih indah dimana Nabi Muhammad SAW bersabda, “Perumpamaan orang mukmin di dalam saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi adalah bagaikan satu jasad, jika salah satu anggotanya menderita sakit maka seluruh jasad merasakan (penderitaannya) dengan tidak bisa tidur dan merasa panas.”(HR. Bukhari dan Muslim).
Merayakan Valentine’s Day Dalam pandangan Islam
Rasulullah telah melarang umatnya mengikuti tata cara peribadatan selain Islam dan segala sesuatu yang menjadi kekhususan mereka dan agama mereka, beliau bersabda,“Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. At-Turmudzi).
Valentine’s day adalah salah satu contoh hari besar di luar Islam yang pada hari itu sebagian kaum muslimin ikut memperingatinya, terutama kalangan ramaja dan pemuda. Padahal Valentine menurut salah satu versi sebuah ensiklopedi- adalah nama Pendeta St. Valentine yang dihukum mati karena menentang Kaisar Claudius II yang merlarang pernikahan di kalangan pemuda
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata, “Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah SWT.
Banyak orang yang terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid’ah atau kekufuran. Padahal dengan itu ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah subhanahu wa ta’ala.
Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah: ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah nilai-nilai Islam. Dampak buruk lainnya, bahwa dengan mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka, mendukung dan mengikuti agama mereka, padahal seorang muslim dalam setiap raka’at shalatnya telah membaca ayat, yang artinya,
“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Al-Fatihah:6-7)
Bagaimana mungkin ia memohon kepada Allah SWT. agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun ia sendiri justru menempuh jalan sesat itu dengan sukarela.
Lain dari itu, mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang serta dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman, yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhalim.” (Al-Maidah:51)
Semoga Allah SWT. senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang hamparannya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang disebutkan dalam hadits qudsi, Allah SWT berfirman yang artinya,
“Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, yang saling berkorban karena Aku dan yang saling mengunjungi karena Aku.”(HR. Ahmad).

Oleh : M. Rofi’i/Mahasiswa PBA, STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan

Manfaat wudhu sebelum tidur

Manfaat wudhu sebelum tidur

Hal seperti ini memang kedengarannya sepele. Seakan-akan kita tidak pernah melakukannya padahal disamping bernilai ibadah juga bermanfaat besar bagi kesehatan.
Peneliti dari Universitas Alexsandria Dr. Musthafa Syahatah, yang sekaligus menjabat sebagai Dekan Fakultas THT, menyebutkan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu.
Dengan ber-isytinsaq (menghirup air ke dalam hidung) misalnya kita dapat mencegah timbulnya penyakit dalam hidung. Dengan mencuci kedua tangan, kita dapat menjaga kebersihan tangan. Kita juga bisa menjaga kebersihan kulit wajah bila kita rajin berwudhu. Selain itu, kita juga bisa menjaga kebersihan daun telinga dan telapak kaki kita, artinya dengan sering berwudhu kita dapat menjaga kesehatan tubuh kita.
Lalu, bagaimana jika berwudhu dilakukan sebelum tidur? Nah, para pakar kesehatan di dunia senantiasa menganjurkan agar kita mencuci kaki, mulut dan muka sebelum tidur.
Di samping itu tentunya anjuran untuk berwudhu juga mengandung nilai ibadah yang tinggi. Sebab ketika seseorang dalam keadaan suci berarti ia dekat dengan Allah. Karena Allah akan dekat dan cinta kepada orang-orang yang berada dalam keadaan suci.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidur di malam hari dalam keadaan suci (berwudhu) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci” (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.)
Manfaat Wudhu Sebelum Tidur
Pertama, merilekskan otot-otot sebelum beristirahat. Mungkin tidak terlalu banyak penjelasan. Bisa di buktikan dalam ilmu kedokteran bahwa percikan air yang di karenakan umat muslim melakukan wudhu itu merupakan suatu metode atau cara mengendorkan otot-otot yang kaku karena lelahnya dalam beraktifitas. Sangat di ambil dampak positifnya bahwa jika seseorang itu telah melakukan wudhu, maka pikiran kita akan terasa rileks. Badan tidak akan terasa capek.
Kedua, mencerahkan kulit wajah. Wudhu dapat mencerahkan kulit wajah karena kinerja wudhu ini menghilangkan noda yang membandel dalam kulit. Kotoran-kotoran yang menempel pada kulit wajah kita akan senantiasa hilang dan tentunya wajah kita menjadi cerah dan bersih.
Ketiga, di doakan malaikat. Dalam sabda Beliau yang di singgung pada bagian atas, malaikat akan senantiasa memberikan doa perlindungan kepada umat muslim yang senantiasa wudhu sebelum tidur. Padahal malaikat adalah makhluk yang senantiasa berdzikir kepada Allah. niscaya do’anya akan senantiasa di kabulkan pula oleh Allah Swt.
Fenomena Meninggal Dunia Saat Tidur Dalam Sunnah
Jauh-jauh hari Nabi Saw. sudah memberikan bimbingan dalam tidur agar tidak menimbulkan bahaya, di antaranya tidur sambil miring ke kanan, tidak tidur sambil tengkurap.
Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Abu Hurairah Ra, Pernah suatu hari Nabi Saw. melewati seseorang yang tidur tengkurap di atas perutnya, lalu beliau menendangnya dengan kakinya seraya bersabda, “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang tidak disukai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
Sesungguhnya sebab kematian itu bermacam-macam, namun kematian tetaplah satu. Selain Sleep Apnea masih ada sebab lainnya yang menjadi media datangnya kematian. Karenanya, Nabi Saw. memberikan tips terbaik bagi umatnya dalam menghadapi kematian yang datangnya tak terduga ini. Disebutkan dalam Shahihain, dari sabahat al-Bara’ bin Azib radliyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya; “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhu mu untuk melakukan shalat.” (HR. Bukahri dan Muslim).
Dalam menjelaskan faidah dari perintah Nabi Saw. ini, Al-Hafidz Ibnul Hajar menyebutkan hikmahnya, di antaranya yaitu: Agar dia tidur pada malam itu dalam keadaan suci supaya ketika kematian menjemputnya dia dalam keadaan yang sempurna. Dari sini diambil kesimpulan dianjurkannya untuk bersiap diri untuk menghadapi kematian dengan menjaga kebersihan (kesucian) hati karena kesucian hati jauh lebih penting daripada kesucian badan.
Imam al-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menyebutkan tiga hikmah berwudlu sebelum tidur (yang maksudnya tidur dalam keadaan suci). Salah satunya adalah khawatir kalau dia meninggal pada malam tersebut. Abdul Razak mengeluarkan sebuah atsar dari Mujahid dengan sanad yang kuat, Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma berkata,
“Janganlah engkau tidur kecuali dalam kondisi berwudlu (suci), karena arwah akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat dia dicabut.”