Kamis, 12 Februari 2015

Efek positif shalat bagi beberapa penyakit

Efek positif shalat bagi beberapa penyakit

Shalat memiliki efek positif bagi kesehatan tubuh. Dalam sebuah hadits, diriwayatkan bahwa Rasulullah melihat Abu Hurairah dalam kondisi tidur dan sepertinya merasakan sakit perut. Rasulullah berkata, “wahai Abu Hurairah, apakah perutmu sakit?”
Abu Hurairah menjawab: “benar”. Rasulullah berkata:
“berdirilah ! Kemudian shalatlah. Sesungguhnya, dalam shalat terdapat obat” (HR. Ibnu Majah No: 3.585)
Hasil penelitian dunia kedokteran modern menunjukkan manfaat lain dari shalat. Diantaranya adalah
1.      Varises
Secara definitif, penyakit ini dapat di artikan sebagai kelainan pada urat-urat kaki yang di tandai dengan munculnya urat-urat kasar, berkelok-kelok, dan di penuhi dengan darah di ujung kaki bagian belakang.  Varises ada dua macam. Pertama, varises permulaan yang muncul karena adanya urat yang tersumbat atau karena lemahnya dinding urat. Kedua, varises lanjutan yang muncul karena penyumbatan pada urat dalam yang berpengaruh terhadap kemampuannya dalam melaksanakan tugas.
Dr. Taufik Ulwan (seorang dosen jurusan pembedahan umum di Fakultas Kedokteran Universitas Iskandariyah Kairo Mesir). Menambahkan munculnya varises biasanya di tandai dengan perih, keluar darah, perubahan kulit, dan rusaknya fungsi ujung kaki paling bawah.
Varises merupakan penyakit yang hanya menyerang manusia. Ada enam Faktor yang di anggap sebagai penyebab utama timbulnya penyakit ini. di antaranya adalah keturunan, pola makan dan jenis makanan, berdiri terlalu lama, kegemukan, gangguan pada sirkulasi darah dan gangguan hormon.
Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Dr. Taufik Ulwan, shalat ternyata bisa mencegah varises. Survey membuktikan bahwa 10 % penderita varises merupakan orang-orang yang rajin melaksanakan shalat. Sedang penderita yang tidak pernah melakukan shalat mencapai 90 %. Menutnya, hal ini dikarenakan beberapa sebab. Pertama, gerakan-gerakan shalat yang istimewa mampu memperkecil tekanan pada dinding-dinding yang lemah bagi urat-urat kaki bagian luar. Kedua, shalat mampu mengaktifkan kerja pemompaan urat-urat bagian samping sehingga meringankan tekanan pada urat-urat bagian luar. Ketiga, gerakan shalat bisa memperkuat dinding-dinding urat yang lemah melalui peningkatan zat-zat makanan pembangun tubuh untuk pembentukan organ. Keempat, shalat sangat berperan dalam memperlancar aliran darah sehingga akan memperkuat dinding urat nadi yang lemah.
2.      Jantung
Jantung adalah salah satu organ tubuh terpenting yang berfungsi sebagai pemompa darah untuk di alirkan ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, ia terletak di tempat yang paling aman. Jantung di tempatkan di dalam tulang rusuk agar terlindung dari benturan luar. Jantung mulai berdenyut saat seseorang masih di dalam Rahim ibunya, dan terus berdenyut 70 hibgga 100 kali per menit tanpa berhenti. Denyut jantung rata-rata orang sehat adalah 10.000 kali perhari. Selama hidup, jumlah ini keseluruhannya menjadi 255 juta denyut jantung.
Di antara tugas yang paling sulit bagi jantung adalah mengalirkan darah ke kepala dan organ tubuh bagian atas dada karena harus memompa menuju arah yang berlawanan dengan gaya tarik bumi. Sujud dalam shalat merupakan posisi untuk mempermudah jantung dalam memompa darah ke otak, mata, hidung, telinga, dan bagian-bagian yang lain. Hal ini di sebabkan posisi kepala berada lebih rendah dari pada posisi jantung, sehingga darah akan terpompa dengan cepat dan akan naik ke urat nadi yang di namakan aorta, yaitu urat nadi inti yang keluar dari jantung dan bertanggung jawab terhadap pembagian darah ke seluruh tubuh.
Ketika proses pengangkatan kepala dari sujud, darah juga akan mengalir ke paru-paru (bilik kanan) dari paru-paru darah akan mengalir menuju rongga jantung bagian kiri atas (bilik kiri) di saat bangun dari sujud. Oleh karena itu, sujud memiliki peran utama dalam membantu paru-paru untuk membersihkan darah dari karbondioksida dan mengambil oksigen. Kondisi seperti dapat memperlancar peredaran darah dari jantung ke paru-paru bagitu juga sebalikinya.
3.      Penyakit tulang
Penyakit tulang merupakan kelainan yang dapat menyerang siapa saja tanpa melihat usia. Hal ini terbukti bukan hanya orang-orang yang lanjut usia saja yang terserang penyakit ini. penyakit yang menyerang pada tulang punggung, pengeringan pada tengkuk serta rasa sakit pada kedua lutut di anggap sebagai salah satu penyakit yang menakutkan.
Profesor Faridah Al Balusi (seorang kepala bagian terapi pengobatan alami di Rumah Sakit Militer Bahrain) mengatakan, pelaksanaan shalat dengan berdiri lebih baik daripada duduk meskipun bagi orang-orang yang sudah lanjut usia yang merasa letih dan kesusahan, kecuali bagi orang yang menderita lumpuh total. Gerakan-gerakan shalat sangat berguna sebagai terapi pengobatan natural bagi penderita penyakit pada punggung, kedua lutut dan leher.
4.      Meningkatkan kinerja otak
Setelah di lakukan penelitian dari sudut pandang ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut pandang psikologis (psikoneuroimunologi), ditemukan bahwa dengan melakukan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak dapat menerima pasokan darah yang banyak. Pada saat sujud, posisi jantung berada di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir secara maksimal ke otak. Itu artinya, otak mendapatkan suplai darah yang kaya oksigen untuk memacu kerja sel-selnya. Dengan mendapatkan pasokan makanan yang sehat secara rutin, otak dapat bekerja secara maksimal. Dengan demikian, rutin dan istiqamah dalam menjalankan shalat dapat membantu otak bertambah cerdas.
Dari uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa selain bernilai ibadah, shalat juga membawa dampak positif bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Semoga bermanfaat.

Refrensi: Kitab Kearifan Syariat-Menguak Rasionalitas Syariat dari perspektif Filosofis, Medis dan Sosiohistoris. 

0 komentar:

Posting Komentar