Senin, 16 Februari 2015

Lidah Ibadah LIDAH BEDEBAH (Artikel Demangan news Edisi 34)

Lidah Ibadah LIDAH BEDEBAH

Lidah adalah indera perasa untuk mengecap rasa, yang dengannya seseorang memiliki kemampuan untuk membedakan aneka ragam rasa, rasa  pahit dan manis, asin dan getir dan lain sebagainya. Ia merupakan bagian anggota tubuh yang sangat lembut dan selalu basah dan lembab. Kondisi yang lembab dan basah ini memang sangat dibutuhkan oleh lidah, sebab ia tidak akan mampu  menjalankan fungsinya dengan baik jika tidak berada dalam suasana yang lembab dan basah (kering), oleh karena itulah Allah meletakkan lidah dibagian dalam yang mendapatkan perlindungan dari mulut dan gigi dari ancaman luar dan selalu basah dengan air liur.
Lidah bagi manusia tidak semata-mata sebagai alat (indera) perasa yang dengannya seseorang dapat membedakan aneka ragam rasa, akan tetapi lebih dari itu, lidah juga berfungsi sebagai alat kumunikasi (berbicara) dengan baik, dengan kemampuan untuk berbicara inilah manusia dapat menjalin interaksi (hubungan) dengan orang lain tanpa mengalami hambatan. Karena itulah dalam konsepsi islam lidah merupakan bagian yang paling penting setelah hati. Ia adalah penyambung dan juru bicara apa yang terdapat dalam hati seseorang.
Lidah juga dapat menjadi sumber segala kebaikan (kemaslahatan) bagi hidup manusia, yakni lidah yang dipergunakan untuk berkata (bercakap) yang baik, lidah yang difungsikan untuk saling memberikan nasehat, saling ingat mengingatkan pada jalan ketaatan. Sebaliknya lidah juga dapat menjadi sumber malapetaka dan kebinasaan bagi hidup dan kehidupan umat manusia, jika lidah itu dipergunakan untuk mengatakan perkataan yang keji, menebarkan gossip dan fitnah, mengunjing dan lain sebagainya.
Rasulullah s.a.w telah mengingatkan kepada umatnya agar berhati-hati dalam memfungsikan lidahnya, serta hendaknya seseorang menjaga agar lidah dan apa yang keluar darinya, tidak membawa dan menimbulkan pertikaiyan dan menyulutkan permusuhan, sehinga berakibat munculnya  bencana dan petaka bagi hidup dan kehidupan manusia. Baginda s.a.w  bersabda dalam hal ini: “Sesiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah dia bercakap hanya perkara yang baik atau diam”[1]
Dalam riwayat lain, Rasulullah s.a.w juga bersabda: “Barang siapa yang banyak bicara, niscaya banyak kesalahanya, barang siapa banyak kesalhanya niscaya banyak dosanya, dan barang siapa banyak dosanya, maka nerakalah yang lebih utama baginya”
Dan Islam pun beranggapan bahwa sifat orang islam yang paling baik adalah orang yang mampu mememberikan perasaan nyaman dan keselamatan bagi orang lain dari keserakahan tangan dan tajamnya perkataan. Bukhari Muslim meriwayatakan hadist yang berasal daripada Abdullah bin Amru bin al-As r.a katanya: “Pernah pada suatu ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah s.a.w: “Apakah sifat orang Islam yang paling baik?” Rasulullah s.a.w bersabda:“Seseorang yang menyelamatkan orang-orang Islam dengan lidah dan tangannya”.
By: Kang Aaf





0 komentar:

Posting Komentar