Minggu, 08 Februari 2015

TIDAKKAH ANDA BERPIKIR BAGAIMANA ALLAH CIPTAKAN SIANG DAN MALAM? (Artikel Demangan news Edisi 26)

TIDAKKAH ANDA BERPIKIR BAGAIMANA ALLAH CIPTAKAN SIANG DAN MALAM?

Oleh: Farid Dimyati. S. Pd. I


“sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang di ciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Yunus : 6)
“siang dan malam” , sebuah tanda keagungan Allah yang seringkali terlewatkan, dan salah satu nikmatnya yang acapkali terlupakan oleh kita umat manusia. Alloh menciptakan langit dan isinya dengan tatanan yang sungguh menakjubkan, semua ciptaannya  memiliki potensi yang berbeda-beda, dia tidak ciptakan satu makhluq pun dengan sia-sia, dia simpan setiktik hikmah dibalik hasil kreasinya sebagai renungan bagi umat manusia . Diantara i’tibar yang dapat diambil, bahwa dengan rotasi bumi pada porosnya, dengan matahari sebagai pusat tata surya, terjadilah siang dan malam. Sebagaimana yang di sebutkan dalam QS. An Naml:88 dan QS. Yasin:38, yang mengindikasikan  perputaran bumi pada porosnya dan tentang perputaran matahari pada garis edarnya.
Siang dan malam adalah dua tanda keagungan Allah, yang menunjukkan ilmu dan kecermatannya yang mengagumkan. Sehingga prediksi kalender melalui perhitungan astronomi, “tidak ada yang meleset” walaupun telah dihitung bertahun-tahun sebelumnya. Matahari dengan segala aktifitas manusia, adalah faktor utama yang tidak bisa di abaikan. Allah menjadikan malam sebagai tempat istirahat, setelah siang hari menjalani aktifitas kerja yang melelahkan, dengan diselimuti tenangnya kegelapan. Dan di siang hari, Allah menjadikan segala sesuatu menjadi terang, sehingga memudahkan manusia mencari penghidupan.
Pada siang hari kita sangat membutuhkan cahaya, sinar yang di pancarkan oleh matahari akan menghasilkan pantulan warna berbeda-beda. Penglihatan kita akan sia-sia tanpa keanekaragaman warna yang disinari olehnya. Pada malam hari kita juga sangat membutuhan ketenangan, karena setelah matahari terbenam, tubuh kita yang lelah setelah seharian beherja mendapat kesempatan untuk istirahat, sehingga kekuatan fisik kembali seperti semula, sesuai firma Allah QS. An Naba’: 10-11 yang artinya, “dan kami jadikan malam sebagai malam sebagai pakain, dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan”.
Maka cahaya dan kegelapan adalah nikmat Allah yang jarang kita sadari, apalagi kita syukuri. Dan pergerakan tata surya juga adalah kenikmatan, karena dengan itu kita bisa mengetahui perputaran waktu dan semua itu telah di atur oleh Allah dengan sebaik-baiknya.

Siang dan malam saling melengkapi
Matahari di siang hari, ibarat lampu bagi penghuni sebuah rumah yang dinyalakan sebagai penunjuk dan penerang. Lalu ketika butuh istirahat dan ketenangan dia akan mematikannya, lantas dia member kesempatan bagi yang lain untuk memakainya. Ketika belahan bumi bagian timur mengalami siang hari, maka bumi bagain barat mengalami malam hari, begitu pula sebaliknya. Maka disadari atau tidak, fenomena gelap dan terang yang muncul dari keberadaan matahari, memberikan manfaat yang nyata  dan melengkapi satu sama lain. Bahkan jika salah satu dari siang dan malam hilang atau tidak seimbang, maka kelangsungan makhluk hidup di bumi akan berhenti. Berkaitan dengan prosesi ini, Al Qur’an mengingatkan kita dalam ayatnya yang berbunyi: “katakanlah: terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu?  Maka apakah akmu tidak mendengar?” QS. Al Qoshosh:71” ayat Al Qr’an tersebut mengindikasikan terhentinya kehidupan tanpa keseimbanagn pada keduanya. Karena bagi kehidupan manusia dan sebagian hewan, siang merupakan sarana mereka mencari penghidupan. Sedangkan agi tumbuhan, ia sangat bergantung kepada sinar matahari untuk memproduksi zat-zat makanan melalui sinar matahari dengan zat klorofil, karbondioksida dan air yang lalu di olah menjadi karbohidrat yang di simpan menjadi buah. Dan pada malam hari tumbuhan mengeluarkan oksigen yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.

Siang dan malam sebagai penunjuk waktu
Adanya hitungan waktu, baik sehari, sebulan bahkan setahun, bisa kita ketahui dengan siklus pergantian siang dan malam. Adanya musim dingin, musim gugur, musim semi dan musim panas merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan flora dan fauna. Pergantian iklim itu dikareanakan perbedaan intensitas cahaya yang di terima di suatu tempat berbeda-beda sesuai dengan posisi geografis tempat itu. Di sebutkan dalam Al Qur’an “dan kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu kami hapuskan tanda malam dan kami jadikan tanda siang  itu terang, agar kamu mencari karunia dari tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah kami terangkan dengan jelas. QS. Al Isra’: 12.
Ayat tersebut menyebutkan dengan jelas tanda kekuasaan Allah dalam siklus pergantian siang dan malam, yakni supaya kita mengetahui hitungan ahun dengan mudah. Tahun Qamariah (hitungan tahun yang berdasarkan peredaran bulan), tiap tahunnya terdiri dari 354 + 1/5 atau 1/6 hari. Dan 1/6 atau 1/5 hari ini jika dijumlahkan dengan tahun-tahun berikutnya, sama dengan satu hari, lebih jelasnya: 354+1/5 hari x 5 = 355 hari. Dan adri satu hari itulah didapatkan jumlah tahun kabisat (355 hari) yang berbeda dengan jumlah tahun lainnya (345 hari).  Karena itulah dalam setiap 30 tahun terdapat 11 tahun kabisat dan 19 tahun basithoh dalam pola yang sangat teratur, rapid an tanpa kesalahan. Konsep ini akan terus berlanjut dan berlaku tiap putaran tahun serta tidak berubah dengan jadwal yang tidak akan salah sesuai teori kabisat dan bashithoh.

Kesimpulannya, ayat-ayat diatas memberitahuakn hikmah penciptan siang dan malam, Pertama, hikmah penciptaan malam hari dalam gelap dan siang hari dalam terang, adalah supaya kita mampu bekerja secara maksimal pada siang hari dan beristirahat dengan tenang dimaam hari. Kedua, supaya kita bisa mengetahui perhitungan waktu dengan tepat dari siklus pergantian siang dan malam. Jadi sejauh itulah kakuasaan dan pengetahuan Allah sang pencipta, sehingga kehidupan di bumi ini akan selalu terjaga dan tetap eksis sampai hari yang telah di tentukan (hari kiamat tiba). Ketika itulah seluruh system tata surya termasuk matahari, bumi dan semua yang ada di jagad raya ini hancur dan beganti dengan bumi, matahri dan lain sebagainya dalam format yang baru. Maha bijaksana Allah dalam segala sesuatu yang telah diciptakannya. Wallahu a’lam. 

0 komentar:

Posting Komentar